Business Model Canvas
Business
Model Canvas
Hai... perkenalkan saya Debora Siagian , Saya kuliah di salah satu Universitas di Indonesia yaitu Universitas Esa Unggul. Pada saat ini saya masih menempuh perkuliahan di semester 4, Saya dari fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Manajemen.
Diblog saya kali ini akan membahas tentang “Business Model Canvas” apasih pengertiannya dan apa saja contohnya ?
Apa itu Business Model Canvas?
Pada
dasarnya BMC (Business Model Canvas) adalah kerangka kerja yang bertujuan
mempermudah mempresentasikan business model. BMC terdiri dari 3 unsur
utama yaitu Product yang ada disebelah kiri, Value, dan Market
yang ada disebelah kanan.
menurut saya
bussines model canvas itu adalah hal paling awal yang biasanya dibutuhkan
seorang pengusaha pemula.
Mengapa Wajib Digunakan Setiap Pemilik Bisnis?
Di dalam sebuah bisnis, apapun bentuknya, pastinya ada beberapa orang yang mengoperasikan agar kegiatan usaha terus berjalan. Di dalam sebuah bisnis juga memerlukan strategi, manajemen, maupun sistem yang mempermudah orang-orang di dalamnya untuk bekerja secara efektif dan sesuai goals yang dimiliki perusahaan. Salah satu model bisnis yang terbukti efektif dan sering diterapkan adalah bisnis model canvas.
Bagaimana menerapkan bisnis model canvas dalam perusahaan ?
Di dalam bisnis model canvas, ada 9 elemen penting yang akan dibahas satu-persatu di bawah ini. 9 panduan ini penting untuk mengarahkan Anda dalam menentukan system kerja perusahaan sekaligus memeriksa apakah aktivitas perusahaan sudah berjalan sesuai system.
1. Value Proposition
Sederhananya,
value proposition merupakan nilai jual produk/jasa Anda sehingga konsumen
memilih perusahaan Anda daripada kompetitor. Sebelum menentukan hal yang lain,
value proposition sangat krusial untuk diketahui agar bisnis Anda menjual apa
yang konsumen benar-benar butuhkan dan memastikan apakah perusahaan Anda
menjual solusi atas permasalahan mereka.
Berikut
adalah beberapa pertanyaan yang dapat membantu Anda:
- Apa penyebab masalah itu terjadi?
- Mengapa konsumen ingin masalah tersebut hilang?
- Apa manfaat bisnis saya untuk konsumen?
2. Customer segments
Value
proposition saling berkaitan erat dengan segmentasi konsumen Anda. Target
konsumen bisa dibagi menjadi berbagai segmen sesuai kebutuhan, contohnya,
berdasarkan usia, gender, hobi maupun tingkat konsumerisme.
Lalu,
bagaimana cara mengetahui secara spesifik target konsumen kita?
Beberapa
pertanyaan di bawah ini bisa digunakan untuk menentukan target konsumen Anda!
- Kepada siapa solusi Anda paling memberikan dampak positif?
- Apakah solusi Anda cocok untuk perorangan atau bisnis lain?
- Bagaimana karakter perorangan atau bisnis tersebut?
- Solusi Anda cocok untuk laki-laki atau perempuan? Atau keduanya?
- Berapa umur mereka?
3. Customer relationship
Jadi, tadi kita sudah menentukan Value Proposition dan segmentasi konsumen. Selanjutnya adalah memahami konsumen Anda dan ‘mendekati’mereka. Cara mendekati konsumen ada banyak, baik secara personal, by phone, dan sebagainya. Di dalam customer relationship, Anda dapat mengetahui cara apa yang paling efektif untuk berinteraksi dengan konsumen maupun calon konsumen. Misalnya Anda memiliki bisnis online yang menjual produk aksesoris rambut dengan target usia 18-25 tahun. Tentunya target konsumen Anda adalah perempuan yang suka berdandan atau berpenampilan rapi. Lalu bagaimana membuat mereka mau membeli produk aksesoris rambut Anda? Dengan memberikan informasi seputar perawatan rambut, tips mengikat rambut, dan sebagainya.Cara termudah menjangkau konsumen milenial adalah dengan berinteraksi lewat channel yang ´sering didatangi oleh target konsumen Anda´, berkomunikasi sesuai dengan bahasa mereka (ala milenial misalnya) dan memberikan konten-konten yang relevan dengan interest mereka.
4. Channels
Di
bagian customer relationship, kita sudah membahas cara PDKT´ dengan konsumen
Anda sesuai dengan bahasa dan interest mereka. Kini saatnya Anda benar-benar
menemui dan berbicara mereka.
Bisa
dikatakan, channel merupakan tempat pertemuan Anda dengan konsumen. Pertanyaan
berikut dapat membantu Anda mengidentifikasi tempat mana yang ideal untuk
bertemu dengan mereka.
- Dimana konsumen Anda berada?
- Apakah mereka aktif menggunakan sosmed?
- Apakah mereka suka mendengarkan radio atau aplikasi music?
- Apakah mereka suka menghadiri event atau seminar?
- Apakah mereka menonton TV ?
Hal
ini dapat menentukan dimana Anda harus meletakkan advertisement. Apakah di
billboard, di Instagram, di koran dan lain sebagainya.
5. Key Activities
Key activities merupakan aktivitas bisnis
Anda yang dijalankan sehari-hari agar dapat mencapai value proposition.
Beberapa panduan pertanyaan yang perlu Anda jawab:
- Aktivitas bisnis seperti apa yang dapat diterapkan di dalam perusahaan untuk membantu Anda agar konsumen puas?
- Bagaimana dengan distribusi produk/jasa Anda?
- Apakah Anda memiliki tenaga ahli untuk menjalankan kegiatan perusahaan sehari-hari?
6. Key resources
Agar tetap kompetitif di dalam industri bisnis yang Anda geluti, Anda membutuhkan sumber daya yang tepat karena ini adalah asset yang Anda miliki untuk mendukung aktivitas perusahaan. Beberapa contoh sederhana key resource adalah computer, ruang kerja, karyawan, kendaraan, listrik, dan lain sebagainya.7. Key partners
Dalam sebuah bisnis, membutuhkan partner kerja yang mendukung perusahaan Anda. Jika sampai saat ini Anda belum menemukan keunikan dari produk/jasa Anda dikarenakan kurangnya networking, Anda membutuhkan partner kerja yang dapat membantu Anda mencapai value proposition.Jika Anda membuka sebuah bakery, Anda membutuhkan supplier bahan kue yang jaraknya dekat agar bahan yang dikirim selalu fresh. Nah, supplier itulah yang menjadi key partner Anda dalam berbisnis agar Anda bisa selalu menjaga kualitas roti yang Anda jual.
8. Cost structures
Cost structure merupakan skema finansial yang membiayai operasional perusahaan Anda. Berapa uang yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan aktivitas perusahaan per harinya? Berapa biaya untuk sumber daya yang dipakai? Berapa harga pemasaran produknya?9. Revenue streams
Setiap perusahaan membutuhkan aliran pendapatan untuk tetap bisa menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Revenue stream merupakan sumber pendapatan perusahaan dari berbagai sumber, seperti hasil penjualan, dividen dan sebagainya.Bisnis model canvas merupakan teknik yang efektif untuk diterapkan di dalam perusahaan karena dapat membantu memetakan bisnis Anda secara terstruktur. Anda dapat menggunakan bisnis model ini untuk mewujudkan ide-ide Anda menjadi hal yang konkret.
Demikianlah
pembahasan tentang Business Model Canvas. Semoga bermanfaat, salam sukses
selalu untuk kita semua. Apakah kamu siap untuk membuka bisnismu dengan
perencanaan matang menggunakan “business
model canvas” ini? Dengan menggunakan business model canvas ini
semua proses dan perencanaan bisnis kamu bisa lebih teratur dan bisa dijalankan
dengan baik.
Contoh Bisnis Model Perusahaan Gojek
Jika biasanya perusahaan transportasi haruslah memiliki aset berupa kendaraan, tempat parkir yang luas, maka Gojek tidak membutuhkannya. Itulah yang menjadi alasan mengapa harga dari bisnis model Gojek sangat efisien dan bisa menawarkan harga lebih murah.
Selain itu, elemen channels (penghubung antara pengguna dan penyedia jasa) adalah sebuah aplikasi. Yang mana dapat menghubungkan antar kedua pihak secara lebih cepat, efisien dan tepat sasaran. Hal ini lah yang membuat pengguna Gojek puas dengan layanan aplikasi karena kemudahan yang ditawarkannya.
sekian dan terima kasih 🙏
Komentar
Posting Komentar